Senin, 16 Maret 2009

Hari Bumi (Earth Day)


Gagasan Hari Bumi muncul ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylorfd Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia, maka ia mengambil prakarsa bersama dengan LSM untuk mencurahkan satu hari bagi ikhtiar penyelamatan bumi dari kerusakan.

Pada tanggal 22 April 1970 Gaylord Nelson memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day), sehingga pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bumi (Earth Day). Di Indonesia peringatan Hari Bumi tidak begitu banyak diketahui oleh masyarakat bila dibandingkan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni.

Bumi adalah bagian dari lingkungan hidup. Dengan demikian antara Hari Bumi dan Hari Lingkungan tak ada perbedaan prinsipal. Hanya sejarah kelahirannya yang berbeda. Hari Bumi diprakarsai oleh masyarakat dan diperingati terutama oleh LSM maupun organisasi yang berorientasi kepada pelestarian lingkungan hidup. Sedangkan Konferensi PBB tentang Lingkungan hidup yang telah diselenggarakan pada 5 Juni 1972 di Stockholm, menetapkan tanggal konferensi ini sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang mana Prof. Emil Salim sebagai Kepala Bappenas waktu itu hadir mewakili Indonesia. Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersifat lebih resmi dan diperingati oleh masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia. Tujuan kedua peringatan hari tsb. adalah sama yaitu untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup yang cenderung semakin rusak.

Kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan dalam rangka Peringatan Hari Bumi: Gotong royong membersihkan pantai dari sampah-sampah sambil melakukan penyuluhan/kampanye kebersihan lingkungan kepada para nelayan dan keluarganya; membersihkan sungai dan tepiannya dari sampah-sampah yang melibatkan anak-anak sekolah dan masyarakat. Membagikan potongan drum atau tempah sampah kepada para keluarga yang kurang mampu, sehingga tidak membuang sampah sembarangan. Menanam pohon penghijauan di lahan-lahan kosong di pinggir jalan atau di tepian sungai atau di pinggir-pinggir taman. Dan kegiatan-kegiatan lain yang ada hubungannya dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Pdt. Dr. Stephen Tong dalam khotbahnya telah menegaskan pada kita tentang keberadaan manusia, dimana manusia sebagai gambar dan rupa Allah, posisi manusia dideskripsikan sebagai raja, untuk menaklukkan dan membudidayakan alam semesta. Hal ini diungkapkan sesuai dengan Kejadian 1:26-31 yang berbunyi: “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi ....’” Hal ini menegaskan bahwa tujuan Allah dalam penciptaan manusia salah satunya ialah untuk mewakili Allah untuk menguasai bumi dan segala isinya.

Jika kita renungkan pernyataan tersebut, kita akan mengerti bahwa prinsip yang benar dalam pengelolaan alam ialah: “Kita dapat memanfaatkan alam untuk keperluan manusia tetapi Allah juga menginginkan kita mencukupkan diri dengan berkat yang kita miliki serta menjaga kelestarian alam.” Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk meminta “hari ini makanan ... yang secukupnya.” Hal ini menunjukkan adanya batasan Allah untuk manusia mengeksploitasi alam.

Dalam memperingati hari Bumi Tahun ini, mari kita bersama-sama menumbuhkan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk dapat mejaga dan memelihara kelestarian lingkungan dimana pun ita berada..mari kita mulai dari lingkungan disekitar kita...GBU all

3 komentar:

Esau A.Tambang mengatakan...

ku link lah. Thank

YULINDRA mengatakan...

silahkan di link bang..tks

ryan mengatakan...

mohon bantuan donk buat tag meta saya bingung nie ngundang robotnya gak datang datang....worter

Total Tayangan Halaman

ARTI SAKATIK

SELAMAT DATANG DI BLOG SAKATIK.COM
KATA SAKATIK DIAMBIL DARI BAHASA DAYAK NGAJU YANG MEMILIKI ARTI "SEBAGAI PEMBIMBING" ATAU BISA DIKATAKAN SEBAGAI "MENTOR/GEMBALA" BAGI SEMUA ORANG.
MELALUI BLOG INI SEMOGA DAPAT MENJADI SEBUAH SUMBER KEBAIKAN BAGI SEMUA ORANG.