Kamis, 18 Juni 2009

Sambutan Gubernur Kalteng

SEJARAH SINGKAT PEMERINTAH KOTA P. RAYA

Dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI tanggal 22 Desember 1959 Nomor : 52/12/2-206, maka ditetapkanlah perpindahan tempat dan kedudukan Pemerintahan Daerah Propinsi Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 29 Desember 1959.


Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri RI, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya yang dipimpin oleh J.M. Nahan. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. Coenraad dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya. Perubahan peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Palangka di Pahandut.

2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.

3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandarung Langit.


Pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.

2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya.


Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) Kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 Tahun 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya menjadi Kotapraja yang otonom.

Peresmian Kotapraja yang otonom dihadiri oleh ketua Komisi B DPR-GR, Bapak L.S Handoko Widjoyo, para anggota DPR-GR, pejabat-pejabat Departemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI. M. Penggabean Deyahdak II Kalimantan, Utusan- utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan lainnya.

Upacara peresmian berlangsung di lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan pada pikul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.

Demontrasi penerjuanan payung ini dipolopori oleh Wing pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 orang, dibawah pimpinan ketua Tim Letnan Udara II M. Dahlan, Mantan Paratrop AURI yang terjun di Kalimantan pada tanggal 10 Oktober 1947.

Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, dibawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Co pilot Rusli dengan 4 (empat) awak pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto ( matan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh sukarelawan dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade jalan kaki oleh para penerjun payung kelapangan upacara.

Pada hari tersebut, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Tjilik Riwut selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.

Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu, penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, menyerahkan anak Kunci Emas seberat 170 gram melalui Menteri Dalam Negeri kepada Presiden Republik Indonesia, Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.


--------------------------------

Pada tanggal 17 Juni 2009, untuk memperingati kembali peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya, pada tanggal 17 Juni 2009 dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-44 Pemerintah Kota Palangka Raya bertempat di Halaman Kantor Walikota Palangka Raya, dengan pembina upacara adalah Gubernur Kalimantan Tengah. Dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalteng, menaruh dan menitipkan beberapa harapan kepada Pemerintah Kota sebagaimana disampaikannya dalam Sambutan sbb :


SAMBUTAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI JADI
KE – 44 PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
TANGGAL 17 JUNI 2009


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk hadirin sekalian,
Yang terhormat,
- Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua serta para Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah beserta Ibu;
- Saudara-saudara Unsur MUSPIDA Provinsi Kalimantan Tengah beserta Ibu;
- Saudara Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah;
- Saudara Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya beserta Ibu;
- Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota DPRD Kota Palangka Raya;
- Saudara-saudara Unsur MUSPIDA Kota Palangka Raya beserta Ibu;
- Saudara Ketua Pengadilan Negeri Palangka Raya;
- Saudara-saudara Kepala Dinas/Badan/Unit Satuan Kerja Jajaran Pemerintah Kota Palangka
Raya;
- Para Sesepuh Daerah, Alim Ulama, Pemuka Masyarakat;
- Para Camat dan Lurah se Kota Palangka Raya;
- Para Pimpinan Partai Politik dan Organisasi Kemasyarakatan, Generasi Muda, serta hadirin
dan Undangan yang saya hormati.


Marilah kita persembahkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas curahan nikmat dan rakhmat-Nya hingga kita berada dalam keadaan sehat Wal’afiat baik rohani maupun jasmani, dapat hadir pada Upacara Peringatan Hari Jadi Ke – 44 Pemerintah Kota Palangka Raya Tahun 2009. Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan masyarakat Kalimantan Tengah, saya menyampaikan Selamat Hari Jadi Ke – 44 Pemerintah Kota Palangka Raya dan selamat berbahagia kepada seluruh warga Kota Palangka Raya. Semoga dengan acara peringatan hari jadi ini, Kota Palangka Raya sebagai sebuah daerah otonom, dapat kembali mengintrospeksi diri dan mengevaluasi kembali sejauh mana kinerja yang telah dicapai oleh segenap stakeholders yang ada di daerah Kota Palangka Raya selama kurang lebih 44 tahun terakhir.

Dalam memperingati Hari Jadi Ke – 44, kita yang hadir saat ini menyadari bahwa telah banyak kemajuan dan perkembangan yang kita lihat dan rasakan dibandingkan keadaan sebelumnya. Pergumulan hidup dan pergulatan kepentingan masyarakat yang telah terjadi merupakan suatu romantika bagi perjalanan daerah ini. Namun demikian, harus pula kita sadari bahwa segala bentuk kemajuan yang kita rasakan saat ini tentunya akan lebih mampu untuk membuka pola pikir kita dalam menjalankan tugas mulia untuk memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.

Hadirin yang saya hormati

Jika kita kembali merenungkan kembali sejarah terbentuknya Kota Palangka Raya, sebagaimana diungkapkan Prof. Roosseno yang mengatakan bahwa “Palangka Raya merupakan kota baru mandiri pertama di awal kemerdekaan RI. Kota yang benar-benar dibangun sendiri oleh Pemerintah Republik Indonesia, mengingat kota yang ada sekarang adalah peninggalan kolonial”. Dari pernyataan tersebut tidaklah berlebihan jika saya katakan bahwa keberhasilan maupun kegagalan pembangunan Kota Palangka Raya adalah merupakan gambaran kemampuan segenap anak bangsa untuk membangun sebuah peradaban baru yang jauh lebih berarti bagi kepentingan publik.
Disamping itu sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya adalah merupakan pintu gerbang utama yang diharapkan mampu merefleksikan secara umum kondisi Provinsi Kalimantan Tengah. Disisi lain, keistimewaan Kota Palangka Raya dibandingkan dengan kota-kota lainnya di NKRI adalah sebagai satu-satunya kota yang masih memiliki hutan alami.
Beberapa kelebihan dan keuntungan yang dimiliki tersebut, tentunya menjadi tugas dan kewajiban Pemerintah Kota Palangka Raya beserta segenap stakeholders untuk dapat menjaga dan memelihara kelestariannya serta memanfaatkannya untuk menjadi suatu nilai tambah bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kota Palangka Raya.

Hadirin yang berbahagia;

Untuk mengelola dan memanfaatkan segenap kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh daerah, sangat diharapkan kejelian dan keseriusan dari Pemerintah Kota Palangka Raya untuk dapat menumbuhkan kreatifitas melalui terobosan-terobosan maupun inovasi-inovasi baru yang tentunya sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah mendorong dan memacu daerah agar melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan tetap berorientasi kepada tata Kepemerintahan yang baik (Good Governance) dalam kerangka menciptakan nilai kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

Terkait dengan beberapa hal tersebut, dalam kesempatan yang berbahagia ini, ada beberapa penegasan lain yang perlu mendapat perhatian bersama bagi kita sekalian sebagai berikut :
1. Sebagai Kota yang benar-benar dibangun sendiri oleh anak-anak bangsa, saya berharap agar dapat dilakukan penataan kota, yang lebih berorientasi pada kepentingan publik. Penataan yang berorientasi dan berporos pada kepentingan publik, dapat saya analogikan seperti pada Pembangunan trotoar untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki, termasuk anak-anak dan orangtua mereka, Pengurusan ulang saluran air, sebagai upaya mencegah terjadinya banjir mengingat curah hujan di Kota Palangka Raya yang cukup tinggi.
2. Menumbuhkembangkan dan menggalakkan daerah hijau, sehingga kota yang terik menjadi rindang dan rimbun. Dari segi keindahan, dengan bertambahnya kawasan hijau kota, barangkali Palangka Raya yang oto-proklamasi sebagai Kota Cantik bisa benar-benar menjadi kian cantik dan nyaman. Hal ini sejalan pula dengan salah satu Program Pemerintah Provinsi yang dicanangkan Gubernur pada peringatan Hari Jadi Ke – 52 Provinsi Kalimantan Tengah yaitu : “GERAKAN BERSAMA MEMANFAATKAN LAHAN TERLANTAR (GERBER MLT)” di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
3. Melaksanakan dan membudayakan pengelolaan sampah yang baik melalui program percobaan yang inovatif, efektif, dan berkelanjutan yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomis bagi daerah dan masyarakat Kota Palangka Raya, sehingga penamaan diri sebagai “Kota Cantik” benar-benar menjadi daya tarik yang betul-betul dapat dinikmati dan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.
4. Salah satu masalah utama dalam penataan kota, termasuk saat penataan ulang kota, saya kira, terletak pada pertanyaan kota dibangun untuk siapa, untuk apa, sebagai apa? Jawaban pertanyaan ini akan menentukan bagaimana kota akan ditata dan ditata ulang. Masalah ‘cantik’ dan ‘indah’ pun tidak terlepas dari jawaban terhadap pertanyaan poros ini. Penataan kota, bukan hanya menyangkut pembangunan sebuah taman kota, tapi menyangkut permasalahan integral, termasuk masalah penataan sungai –yang agaknya sampai sekarang masih belum tersentuh. Padahal sungai menyediakan banyak kemungkinan untuk berbagai bidang seperti : pariwisata, Perekonomian masyarakat dengan bertambahnya sumber penghasilan, maupun hal lainnya.
5. Kota Palangka Raya sebagai bagian integral dari Provinsi Kalimantan Tengah yang disebut sebagai Provinsi Ribuan Sungai diharapkan mampu menjadi percontohan bagi Kabupaten/Kota lainnya dalam hal pembangunan dan pemanfaatan sungai serta pengelolaan hutan sebagai obyek wisata alam yang indah memikat. Cara terbaik adalah bagaimana mendayagunakan secara efektif kekayaan alam ini sebagai bagian integral dari sebuah “master plan” kota.
6. Pemerintah Kota diharapkan agar secara konsisten dan disiplin dalam hal Penataan Ruang agar terjaminnya pemanfaatan ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Disiplin penataan ruang terdiri atas 3 (tiga) unsur utama, yakni : perencanaan tata ruang yang menghasilkan rencana tata ruang wilayah (RTRW), pemanfaatan ruang yang merupakan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan arahan RTRW, dan pengendalian pemanfaatan ruang yaitu upaya untuk menjaga konsistensi agar pelaksanaan pembangunan harus sesuai rencana tata ruang. Ketiga unsur penataan ruang tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait dalam suatu siklus yang berlangsung secara terus‐menerus, seiring dinamika kehidupan masyarakat.
7. Agar terus mengembangkan dan membangun sebuah Program Pendanaan Kompetisi Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM), yang sejalan dengan prioritas pemerintah daerah yang bermuara pada hal yang sama, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani yang prima serta peningkatan perekonomian masyarakat.
8. Terkait dengan masalah krisis listrik yang dihadapi saat ini, Pemerintah Kota agar dapat memperhatikan kembali Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mewajibkan daerah-daerah untuk memiliki rencana umum energi daerah yang ditetapkan dengan Perda, termasuk didalamnya mengenai energi listrik yang menjadi bagian dari Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD). Karena sudah saatnya, kita memiliki perencanaan kota yang terintegrasi dengan perencanaan energi.
9. Berkenaan dengan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan, atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Palangka Raya atas partisipasi aktifnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Pemilu Legislatif lalu dapat berjalan tertib, aman dan lancar.
10. Demikian halnya dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 8 Juli 2009 mendatang saya mengajak Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan dan memelihara keamanan dan ketertiban agar dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Sebagaimana thema peringatan Hari Jadi Ke-44 Pemerintah Kota Palangka Raya : “Melalui Peringatan Hari Jadi Pemerintah Kota Ke – 44, Kita Mantapkan Keutuhan NKRI, agar terwujudnya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 Yang Demokratis, Aman, Tertib dan Damai”.

Hadirin yang berbahagia.

Akhirnya dalam kesempatan ini, Saya mengajak kita semua untuk saling bahu membahu dengan terus mengedepankan semangat “Isen Mulang” (Pantang Mundur) dalam mewujudkan tujuan dan harapan sebagaimana visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya.
Demikianlah beberapa hal yang saya sampaikan dalam sambutan ini. Sekali lagi saya mengucapkan Selamat Hari Jadi Ke – 44 Pemerintah Kota Palangka Raya, semoga Pemerintahan Kota Palangka Raya dan masyarakatnya selalu mendapatkan perlindungan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dirgahayu Kota Palangka Raya
Maju dan Jayalah Palangka Raya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
A. TERAS NARANG, SH

publikasi oleh : Y.Dedy (Biro Adpum Setda Kalteng)

Total Tayangan Halaman

ARTI SAKATIK

SELAMAT DATANG DI BLOG SAKATIK.COM
KATA SAKATIK DIAMBIL DARI BAHASA DAYAK NGAJU YANG MEMILIKI ARTI "SEBAGAI PEMBIMBING" ATAU BISA DIKATAKAN SEBAGAI "MENTOR/GEMBALA" BAGI SEMUA ORANG.
MELALUI BLOG INI SEMOGA DAPAT MENJADI SEBUAH SUMBER KEBAIKAN BAGI SEMUA ORANG.