Kegiatan Festival Budaya Dayak (FBD) Kalteng 2013 dibuka oleh Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran, Kamis, (21/11) malam .
FBD merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng. Kegiatan berlangsung dari tanggal 21 – 23 Nopember 2013, di Sekretariat Majelis Adat Dayak Nasional (MADN)/DAD Kalteng, Jalan RTA Milono, Km.3,5, Palangka Raya.
Ketua Panitia Pelaksana FBD Agus Junaidi, menyampaikan pembukaan FBD dilakukan oleh Wagub Kalteng Achmad Diran, pada pukul 19.00 WIB. Dalam pembukaan juga hadir Ketua DAD Provinsi, Unsur FKPD, sejumlah kepala SKPD, peserta lomba dan masyarakat.
Dalam sambutan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang yang dibacakan Wakil Gubernur disampaikan bahwa budaya lokal harus terus dipertahankan keberadaannya. Hal itu sebagai jati diri Provinsi Kalteng yang memiliki kekhasan budaya dan adat istiadat yang beragam. ”Melalui budaya kita memahami akan jati diri kita,” katanya.
Selain itu, melalui Festival Budaya Dayak ia mengajak seluruh lembaga adat di Kalteng terus melakukan upaya menjaga kebudayaan tetap terjaga.
Diharapkan melalui kegiatan itu juga menjadikan Kalteng semakin memahami pentingnya budaya yang mengandung makna menarik untuk dipahami di dalam membangun masyarakat Kalteng.
Di tengah era modern, perlu dipertahankan budaya Dayak yang diharapkan tetap terjaga. Teras juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
”Tolak kekerasan yang mengatasnamakan agama yang dapat memecah belah umat, dengan berlandaskan huma betang, menjunjung tinggi belom bahadat agar kerukunanan tetap terjalin,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DAD Provinsi Kalteng Sabran Achmad menyampaikan, DAD dalam tugasnya salah satunya melestarikan budaya adat Dayak. Keberadaan DAD strategis di dalam menyumbang pelestarian budaya. Berbagai tantangan yang bisa saja menghilangkan adat harus dibentengi dengan mempertahankan budaya Dayak melalui berbagai kegiatan dan pendidikan mengenai adat Dayak.
Festival Budaya Dayak, kata Sabran, akan dijadikan agenda rutin DAD sebagai bentuk upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Dayak tetap eksis di zaman ini. ”Betang sebagai Sekretariat MADN/DAD ini dapat dijadikan tempat mengembangkan budaya Dayak di Kalteng. Di mana kegiatan-kegiatan para generasi muda dapat tersalurkan di tempat ini,” katanya.
Ketua Panitia Festival Budaya Agus Junaidi melaporkan tujuan festival itu untuk menggali dan mengembangkan seni budaya Dayak Kalteng. Karena selama ini belum banyak dilakukan kegiatan yang menunjang seni budaya.
Kegiatan FBD 2013 disamping melaksanakan rangkaian parade lomba seperti Tari, Parade busana etnik dan vocal solo juga melaksanakan Seminar Hukum Adat Dayak dan Seminar Narkoba dihadiri oleh pelajar dan mahasiswa se Kota Palangka Raya dengan dihadiri oleh narasumber Ketua DAD Provinsi (Sabran Achmad), Sekda Provinsi Kalteng (Dr. Siun J), Sekretaris DAD Provinsi (Yulindra Dedy, M.Si) dan Wakil Ketua DAD Provinsi (Dr. Suwido Limin).
Secara khusus untuk rangkaian parade lomba Sanggar seni dan budaya Marajaki keluar sebagai pemenang kategori Parade Tari Tradisi dan Kreasi dalam Festival Budaya Dayak Kalteng 2013 yang diselenggarakan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Sabtu (23/11) dan berhak untuk membawa Trophy Bergilir Gubernur Kalimantan Tengah..
Kemenangan sanggar ini adalah merupakan hasil jerih payah yang ditampilkan melalui Gerak tubuh dan alunan musik tradisional yang dimainkan jempolan Sanggar Marajaki berhasil menarik hati para juri Festival Budaya Dayak Kalteng 2013. Penonton yang berjubel di halaman Sekretariat Majelis Adat Dayak Nasional (MADN)/DAD Kalteng, Jalan RTA Milono, Kota Palangka Raya, menyaksikan jalannya lomba pun dibuat kagum terpesona.
Tari tradisi dan kreasi berjudul Peteh Tatu Hiang yang mereka bawakan mendapat nilai tertinggi 1.175. Hasil ini tentu saja menambah panjang daftar prestasi yang pernah diukir anak-anak Sanggar Marajaki sebelumnya dibawah pimpinan Sdr. Benny Tundan, SH.
Program Sanggar Marajaki sementara berjalan ini sedang membuat program studio tari dan musik etnik yang memfasilitasi pengkaderan bibit para pecinta dan pelaku seni. Tidak itu saja, Sanggar Marajaki pun siap membantu dan menampung para pelaku seni yang ingin merintis dan membangun sanggar. Adapun kegiatan yang dilakukan sanggar ini mencakup mengkreasikan seni gerak tari tradisional, memberikan pelatihan seni tarik suara dan seni musik tradisional khas Kalteng, olahraga tradisional, kolaborasi musik dan tari tradisi-modern (kontemporer-paduan suara), kerajinan kulit pohon nyamu, payet dan bambu serta membuat alat musik tradisional.
Selain Sanggar Marajaki, ada beberapa sanggar yang juga dianggap tidak kalah bagusnya dengan sanggar pimpinan Benny tersebut. Di antaranya Sanggar Betang Batarung yang meraih juara II dengan poin 1.152, diikuti oleh Sanggar Kanderang Tingang asal Kotim yang menempati posisi ketiga dengan poin 1.131. Namun, bagi masyarakat Kota Palangka Raya dan sekitarnya, penampilan seluruh peserta kategori parade tari tradisi dan kreasi malam itu sangat menghibur dan memberikan mereka pengetahuan baru tentang kekayaan seni dan budaya di Kalteng.
Festival Budaya Dayak (FBD) Provinsi Kalteng secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalteng Siun Jarias, mewakili Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Minggu (23/11) malam, di halaman Sekretariat Majelis Adat Dayak Nasional /Dewan Adat Dayak (MADN/DAD) Provinsi Kalteng, Jalan RTA Milono Km.3,5 Palangka Raya. Festival yang berlangsung 21-23 November tersebut memperlombakan parade tari tradisional dan kreasi, lagu daerah Kalteng putra-putri, dan parade busana etnik Kalteng putra-putri. Pada kesempatan itu panitia mengumumkan nama-nama pemenang.
Pada acara penutupan, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang melalui sambutan tertulisnya dibacakan Sekdaprov Siun Jarias menyampaikan begitu pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya serta adat istiadat yang ada di Kalteng.
“Budaya yang sudah melekat dan merupakan ciri khas Kalteng harus dilestarikan dengan menggiatkan berbagai kegiatan seperti Festival Budaya Dayak secara berkelanjutan. Seperti festival budaya yang diselenggarakan sangat baik untuk merefleksikan kebudayaan serta keberagamaan Dayak,” kata Gubernur memberikan apresiasi.
Bagi para peserta yang telah memenangkan perlombaan, Teras mengingatkan tidak berbesar hati namun dapat menjadikan kemenangan sebagai penyemangat untuk berkarya lebih baik lagi. Begitu pula bagi yang belum beruntung agar tidak berkecil hati dan tetap giat belajar sehingga di masa mendatang dapat meraih prestasi.
Sementara itu Panitia Pelaksana FBD melalui Sekretaris Yulindra Dedy melaporkan rangkaian kegiatan FBD yang telah diselenggarakan bersifat umum serta terbuka untuk masyarakat luas. Melalui kegiatan seperti itu diharapkan mampu membawa seni budaya dayak akan terus lestari dan terus diingat oleh setiap generasi muda Dayak.
”Terlebih mengingat pentingnya keberadaan seni budaya sebagai suatu ciri khas Provinsi Kalteng,” katanya. Selain kegiatan seni budaya, sambung Dedy, Festival Budaya Dayak juha dirangkai dengan seminar dan workshop bagi para pelajar dan mahasiswa.
”Kegiatan ini lebih pada tujuan untuk menambah pemahaman para generasi muda, pelajar dan mahasiswa tentang bagaimana tentang sejarah dayak serta berbagai hal yang menyangkut nilai-nilai kearifan lokal sehingga kedepan tetap mampu dipertahankan para generasi,” terangnya.
Dengan selesai dan suksenya festival itu, panitia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak, baik Pemprov Kalteng, pemerintah kabupaten/kota, dan segenap pihak yang telah mendukung, termasuk dalam bentuk pendanaan.
Sebagai tanda ditutupnya secara resmi kegiatan FBD tersebut, Siun menabuh katambung (gendang tradisional Dayak), didampingi Ketua DAD Provinsi Kalteng Sabran Ahmad, mewakili Kapolda Kalteng, mewakili Danrem 102/Pjg, serta para juri dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
DAFTAR PEMENANG FESTIVAL BUDAYA DAYAK 2013
Tari Tradisional dan Kreasi
- Juara I Sanggar Marajaki dari Kota Palangka Raya
- Juara II Sanggar Betang Batarung-1 dari Kota Palangka Raya
- Juara III Sanggar Kanderang Tingang dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
- Juara I Tri Jaya Suling dari Kabupaten Seruyan
- Juara II Luki dari Kabupaten Kotawaringin Timur
- Juara III Indra Saputra dari Kota Palangka Raya
- Juara I Thea Desideria dari Kota Palangka Raya
- Juara II Dhea Marisa dari Kota Palangka Raya
- Juara III Feromiya Oksa dari Kota Palangka Raya
Parade Busana Etnik Tingkat Dewasa Putra
- Juara Hatue Pangkahalap diraih Adhi
- Hatue Bahalap I Handika Danuarta
- Hatue Bahalap II Andre Ramadhan
- Hatue Bahalap III Joseph Kohulsinda
Parade Busana Etnik Tingkat Dewasa Putra
- Bawi Pangkahalap Sri Wahyuni
- Bawi Bahalap I Arbainah Dewi
- Bawi Bahalap II Nira Oktriany
- Bawi Bahalap III Fitri Rosella
Busana Etnik Remaja Putra
- Juara Hatue Pangkahalap Daniel Batuah Marajaki Asang
- Juara Hatue Bahalap I Revan Satria
Busana Etnik Remaja Putra
- Juara Bawi Pangkahalap Cindy
- Bawi Bahalap I Khezia Lapang Atei Asang
- Bawi Bahalap II Alfisa Fitri Salsabilah
- Bawi Bahalap III Rajwa Alya